Laporan Percobaan 4 ~ Reaksi-reaksi Hidrokarbon

apabila ingin mengetahui lebih lanjut tentang prosedur yang dilakukan, dapat dilihat pada link berikut:
https://isnainipuji8.blogspot.com/2020/03/jurnal-percobaan-4-reaksi-reaksi.html

VIII. DATA PENGAMATAN
VIII.I Brom dalam Karbon Tetra klorida
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1 ml alkana ditambah 1 ml Brom, digoncangkan dan ditempatkan di tempat gelap, lalu ditiup
Warna larutan tetap kuning, hanya saja lebih jernih, tidak menimbulkan asap ketika ditiup
1 ml alkana ditambah 15 ml Brom, digoncangkan dan ditempatkan di tempat terang dan ditiup
Warna tetap kuning, namun lebih gelap, dan tidak timbul asap ketika ditiup
1 ml dietil eter ditambahkan 15 brom, digoncangkan dan ditiup
Dalam larutan ada 2 lapisan, Lapisan 1 (eter), lapisan 2 (Brom), menimbulkan asap
1 ml dietil eter ditambahkan 15 tetes benzena, digoncangkan dan ditiup
Larutan keruh dan terdapat asap

VIII.II Brom
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1 ml benzena ditambahkan 3 tetes brom, dipanaskan dalam penangas
Semua campuran ini menguap, dan tidak bersisa
1 ml benzena ditambahkan potongan besi berupa paku dan 3 tetes brom, dipanaskan dalam penangas
Campuran tidak menguap dan masih tersisa di dalam tabung reaksi

VIII.III Larutan Kalium Permanganat
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1 ml larutan Kalium Permanganat ditambahkan 5 tetes n-metana
Warna larutan ungu kecoklatan
1 ml larutan kalium permanganat ditambahkan 5 tetes n-heptana
Warna larutan ungu pekat
1 ml larutan kalium permanganat ditambahkan 5 tetes benzena
Warna larutan tetap ungu, namun terbentuk 2 lapisan
1 ml larutan kalium permanganat ditambahkan 5 tetes eter
Warna larutan ungu kemerahan
1 ml larutan kalium permanganat ditambahkan n-heksana
Warna larutan ungu tanpa kemerahan

VIII.IV Asam Sulfat Pekat
Perlakuan
Hasil Pengamatan
2 ml asam sulfat ditambahkan 10 tetes eter, digoncangkan
Warna larutan jingga, dan berasa panas ketika dikocok
2 ml asam sulfat ditambahkan 10 tetes n-heptana, digoncangkan
Terbentuk 2 lapisan di larutan, lapisan atas bening dan lapisan bawah sedikit keruh


VIII.V Asam Nitrat
Perlakuan
Hasil Pengamatan
4 ml asam nitrat didatmbahkan dengan eter
Timbul gelembung-gelembung
Diberi batu didih, lalu dipanaskan
Warna larutan menjadi orange pekat, timbul asap, dan ada bau menyengat
Dituangkan larutan ke gelas piala berisi es batu
Larutan menjadi bening dan timbul bau seperti bayclin


VIII.VI Bahan tak dikenal
1. bahan tak dikenal x
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1 ml bahan tak dikenal ditambah 1 ml Asam sulfat
Terbentuk 2 lapisan, lapisan bawah bening atas keruh
1 ml bahan tak dikenal ditambah 1 ml Asam nitrat
Terbentuk 2 lapisan, keduanya bening. Ada garis memisahkan larutan
1 ml bahan tak dikenal ditambah 1ml Air
Terbentuk 2 lapisan, lapisan atas seperti butir-butir gelembung air dan lapisan bawah bening
1 ml bahan tak dikenal ditambah 1ml Kloroform
Larutan lebih keruh
1 ml bahan tak dikenal ditambah 1ml kalium permanganat
Terbentuk 2 lapisan, lapisan atas bening lapisan bawah ungu

2. bahan tak dikenal y
Perlakuan
Hasil Pengamatan
2 ml bahan takdikenal 2 (y) ditambah KMnO4
Terbentuk endapan warna coklat
2 ml bahan tak dikenal 2 (y) ditambah HBr
Terbentuk busa di permukaan larutan, terbetnuk 2 lapisan. Lapisan atas kuning, dan bawah putih (berupa endapan)
2 ml bahan tak dikenal 2 (y) ditambah H2SO4
Larutan berwarna coklat agak hitam, dan terasa panas dan mengental
2 ml bahan tak dikenal 2 (y) ditambah HNO3
Larutan berwarna coklat

IX. TUJUAN
1.        Dapat mengetahui reaksi kimia apa saja yang terjadi pada 3 golongan senyawa hidrokarbon
2.        Dapat mengetahui tahapan atau cara yang digunakan dalam mengidentifikasi suatu bahan tak dikenal

X. MANFAAT
1.        Praktikan menjadi tahu pengaruh cahaya terhadap reaksi yang terjadi
2.        Praktikan menjadi tahu perubahan pada larutan sampel saat terjadinya reaksi 
XI. PEMBAHASAN
      Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terbentuk oleh atom karbon dan hidrogen saja. Senyawa hidrokarbon ini juga bisa mengalami reaksi. Dari reaksi-reaksi yang terjadi inilah, senyawa hidrokarbon dapat dimanfaatkan dalam kehidupan kita. Misalnya saja bensin, sehingga motor kita dapat berfungsi. Dan tentunya masih banyak lagi contoh-contoh lainnya  yang ada di kehidupan kita(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/).
XI.I Brom dalam Tetraklorida
Pada percobaan ini, praktikan mencampurkan 1 ml alkana dengan 15 tetes brom diletakkan di tempat gelap, hasil yang terjadi adalah warna larutan tetap kuning lebih jernih dan tidak timbul asap ketika ditiup. Lalu pada campuran 1 ml alkana dengan15 tetes brom diletakkan di tempat terang, hasilnya warna tetap kuning lebih gelap dan tidak timbul asap ketika ditiup. Dilakukannya 2 perlakuan tempat yang berbeda, karena praktikan ingin membandingkan dan mengetahui lebih jauh pengaruh cahaya terhadap hasil reaksi. Dan ternyata terdapat perbedaan hasil. Pada campuran yang diletakkan ditempat terang akan mengalami reaksi lebih cepat karena adanya pengaruh dari cahaya matahari, begitu pula sebaliknya pada campuran yang diletakkan di tempat gelap akan lambat reaksinya. Selain itu, praktikan juga mencampurkan dietil eter dengan brom dan larutan yang dihasilkan yaitu terbentuk 2 lapisan. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan massa jenis antara dietil eter dan brom. Yang mana massa jenis dietil eter 0,713 gr/cm3 sedangkan massa jenis brom 3,1028 gr/cm3. Pada campuran dietil eter dan benzena, terjadi kekeruhan pada larutan.  Karena benzena ataupun eter, keduanya sama-sama bersifat nonpolar, sehingga dapat bercampur secara homogen.

XI.II Brom
Pada percobaan kedua praktikan melakukan reaksi brominasi terhadap benzena dan dipanaskan dalam penangas dengan suhu air 50°C. Ada 2 perlakuan berbeda yang dilakukan, dimana pada tabung satu campuran benzena dan brom ditambahkan paku (sebagai potongan besi), sementara pada tabung 2 campuran benzena dan brom lainnya tidak ditambahkan paku. Keberadaan besi, biasanya berperan sebagai katalis. Alangkah lebih baik lagi, apabila besi yang digunakan berupa potongan kecil. Pada campuran tanpa paku, ketika dipanaskan semuanya menguap, sedangkan yang ditambahkan paku, campuran masih berada dalam tabung. Hal ini karena pada tabung 2 lebih memiliki banyak komponen dibanding tabung 1 sehingga tidak ada proses penguapan yang terjadi, kalaupun ada, penguapan akan berjalan lambat. 

XI.III Larutan Kalium Permanganat
Pada percobaan ini digunakan beberapa sampel yang akan direaksikan dengan KMnO4, yaitu n-metana, n-heptana, benzena dan eter. KMnO4 bertindak sebagai oksidator . pada campuran n-metana dan KMnO4 larutan menjadi berwarna unguu kecoklatan. Perubahan ini menunjukkan adanaya reaksi yang terjadi. Pada campuran heptana dan KMnO4, larutan menjadi ungu pekat. Pada benzena ditambahkan kalium permanganat menjadi terbentuk dua lapisan. Hal ini disebabkan karena perbedaan kepolaran. Benzena bersifat non polar dan kalium permanganat bersifat polar. 

XI.IV Asam Sulfat Pekat
Pada percobaan ini, digunakan sampel berupa eter dan n-heptana yang akan direaksikan dengan dengan asam sulfat. Saat eter dicampur dengan asam sulfat maka terbentuklah larutan berwarna jingga dan terasa panas. Rasa panas ini timbul karena dalam reaksinya asam sulfat melepaskan panas. Pada campuran heptana dan asam sulfat terbentuk dua lapisan. Hal ini diakibatkan karena keduanya memiliki massa jenis yang berbeda. Asam sulfat bermassa jenis 1,83 gr/cm­3. Sedangkan heptana bermassa jenis 0,684 gr/cm3. Selain itu, asam sulfat merupakan larutan yang bersifat polar sedangkan eter bersifat non polar.

XI.V Asam Nitrat
Pada percobaan ini digunakan eter untuk direaksikan dengan asam nitrat. Asam nitrat sangat berbahaya apabila mengenai kulit. Oleh karena itu digunakan batu didih dalam percobaan ini, yang tujuannya untuk mengurangi gejolak gelembung ketika dipanaskan. Ketika dipanaskan, campuran ini berwarna oranye pekat, berasap, dan berbau. Adanya perubahan ini, menunjukkan bahwa terjadi reaksi antara eter dan asam nitrat. Sementara ketika diletakkan dalam gelas piala berisi es batu, larutan jadi bening dan berbau. 

XI.VI Bahan tak Dikenal
1. bahan tak dikenal x
             Pada percobaan ini, praktikan menggunakan bahan yang tidak dikenal untuk diuji apakah termasuk kedalam senyawa tak jenuh, jenuh atau organik. Bahan tak dikenal (x), diuji dengan menggunakan lima zat, yaitu asam sulfat, asam nitrat, air, kloroform dan permanganat. Ketika dicampurkan dengan larutan yang sifatnya polar seperti air, asam sulfat, KMnO, HNO3 bahan x ini tidak bisa bercampur, selalu membentuk 2 lapisan. Sementara, ketika dicampur dengan kloroform, yang merupakan larutan nonpolar, bahan x dapat bercampur dan terdapat lingkaran seperti cincin. Berarti dapat dikatakan bahwa bahan x ini termasuk bersifat nonpolar dan termasuk senyawa aromatik. 

2. bahan tak dikenal y
Pada bahan tak dikenal 2 (y) dilakukan dengan beberapa uji, yaitu menggunakan KMnO4, HBr, H2SO4, dan HNO3. Saat diberi asam sulfat, larutan menjadi coklat kehitaman dan terasa panas. Rasa panas ini disebabkan karena adanya asam sulfat. Dan ketika diberi HNO3 larutan menjadi berwarna coklat. Ketika dicampurkan dengan Kalium permanganat terbentuk endapan coklat. Adanya endapan coklat pada KMnO4 inilah, yang menandakan bahwa bahan y merupakan senyawa jenuh. Sehingga dapat diketahui bahwa bahan y adalah minyak goreng jelantah. 


XII PERTANYAAN PASCA
1.    Apa yang menyebabkan timbulnya asap pada tabung yang berisi dietil eter dan brom pada percobaan brom dalam tetraklorida?
2.    Mengapa larutan benzena dan brom yang diberi paku, masih bersisa setelah dipanaskan, sedangkan yang tidak diberi paku semua larutannya menguap?
3.    Mengapa pada pada percobaan oksidasi dengan larutan kalium permanganat perubahan warna larutan baru terjadi saat setelah larutan tersebut digoncangkan?


Video terkait dengan percobaan ini, dapat dilihat di link berikut ini: https://youtu.be/KHW90zWyLO4


XIII. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan ini, dapat diambil kesimpulan yaitu sebagi berikut:
1.        Praktikan dapat mengetahui  perbedaan sifat kimia hidrokarbon alifatik jenuh, tak jenuh dan aromatik, pada alifatik jenuh merupakan ikatan tunggal juga terbuka, semakin panjang rantai karbonnya semakin lama larutan tersebut mendidih. Pada senyawa aromatik ini, termasuk senyawa yang dapat terbakar dengan mudah. 
2.        Praktikan dapat mengetahui jenis reaksi kimia untuk membedakan ketiga golongan senyawa hidrokarbon. Reaksi-reaksi ini yaitu reaksi oksidasi, substitusi, adisi, dan eliminasi.
3.       Praktikan dapat mengetahui cara dan teknik pengujian ketiga senyawa, yaitu bisa dengan oksidasi menggunakan KMnO4, dengan brominasi yang mereaksikan sampel dengan brom, mereaksikan dengan asam nitrat, juga asam sulfat. 


XIV DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Marzuki, dkk. 2010. Kimia dalam keperawatan. Sulawesi Selatan: Pustaka As Salam.

Subandi. 2010. Kimia Organik. Yogyakarta: Deepublish.

Syamsurizal. 2019. (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/, diakses pada tanggal 29 Februari 2020 pukul 19:00). 

Tim Kimia Organik 1. 2020. Penuntun Praktikum Kimia Organik 1. Jambi: Universitas Jambi.

XV Lampiran 

 Hasil dari penambahan KMnO4 kedalam 5 jenis senyawa


 Hasil yang diperoleh dari uji bahan tak dikenal



 Alat dan bahan yang digunakan


 Terbentuknya lapisan saat penambahan KMnO4 dan benzena


KMnO4 diteteskan ke dalam bahan tak dikenal 



Komentar

  1. Assalamualaikum.. Saya M.Riyo Agung Kurnia. NIM A1C118011. Saya akan bantu menjawab pertanyaan no 2. Pada uji Brom, saat Benzena ditetesi oleh Brom, larutan menguap tanpa sisa sebab tidak ada katalis yang menyebabkan reaksi berlangsung sehingga seluruh zat saat dipanaskan menguap. Sementara pada benzena yang diberi paku besi ia bersisa larutannya sebab terjadi reaksi halogenasi dengan besi sebagai katalis membentuk bromobenzena dan asam bromida.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum, hai Isnaini. Saya Cici Indah Septiana NIM A1C118069 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3. Menurut saya KMnO4 merupakan pengoksidasi yang kuat, larutan tersebut diguncang agar campuran bisa larut dan bercampur. Terima kasih

    BalasHapus
  5. Assalamualaikum wr wb
    Saya Sari Bulan (A1C118065) yang menyebakannya karena memang asap adalah penentu ada atau tidaknya hidrogen bromida pada percobaan tersebut,sehingga jika pereaksikan brom dengan dietil eter dengan prosedur yang benar maka otomatis akan menimbulkan suatu asap

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

jurnal percobaan 6 ~ Reaksi - reaksi Alkohol dan Fenol

Jurnal Percobaan 5 ~ Reaksi-reaksi Aldehida dan Keton

jurnal percobaan 8 ~ Kromatografi Lapis Tipis dan Kolom