Jurnal Percobaan II ~ Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh

JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I





Penyusun:
Isnaini Puji Rahayu (A1C118020)



Dosen Pengampu:
Dr. Drs. Syamsurizal, M.Si


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020







Percobaan II



I. Judul: Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh
II. Hari/Tanggal: Rabu/ 12 Januari 2020
III. Tujuan: 
     Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini, yaitu sebagai berikut:
  1. dapat mengetahui prinsip-prinsip dasar dalam penentuan titik leleh senyawa murni
  2. dapat melakukan kalibrasi termometer sebelum digunakan untuk penentuan titik leleh suatu senyawa murni
  3. dapat membedakan titik leleh suatu senyawa murni dengan senyawa yang tidak murni
  4. dapat melakukan penentuan titik leleh suatu senyawa murni yang diberikan sebagai sampel
IV. Landasan Teori

    Pembekuan merupakan proses zat cair menjadi zat padat. Sebaliknya, proses zat padat menjadi zat cair disebut pelelehan atau peleburan. Suhu fasa padat dan cair ketika di posisi kesetimbangan disebut dengan titik leleh padatan atau disebut juga melting point. Titik leleh suatu zat berada dalam keadaan tekanan 1 atm (Chang, 2005: 391).

   Ketika sebuah zat padat dipanaskan, maka akan terjadi peningkatan energi kinetik yang ada pada molekul. Inilah penyebab molekul bergetar sampai di suatu titik suhu. Pada suhu ini zat padat akan mengalami pelelehan akibat ikatan molekul  yang lepas ketika molekul tersebut bergetar (Tim Kimia Organik I, 2020: 11).

  Penggunaan indra peraba dalam mengukur panas ataupun dingin suatu benda membuat penilaian bersifat subjektif dan dinamakan pengamatan kualitatif. Oleh karena itu diperlukanlah  penilaian yang sifatnya kuantitatif. Sehingga butuh sekali alat pengukur beserta satuan dasarnya. Suhu diukur dengan menggunakan termometer yang bekerja dengan prinsip pemuaian. Termometer terdiri dari beberapa jenis, misalnya termometer alkohol dan termometer air raksa (Gabriel, 1996:99).

   Kerja termometer berdasarkan adanya sifat termometrik benda yang berubah. Sifat termometrik ini berubah akibat suhu benda yang berubah. Syarat khusus agar sifat termometrik bisa berguna untuk membuat termometer yaitu sifat termometrik haruslah beraturan. Maksudnya, sifat termometrik berubah secara linier terhadap perubahan suhu (Supu, dkk, 2016:64).

   Tepat atau tidaknya hasil pengukuran suhu yang ditunjukkan oleh termometer, akan berpengaruh terhadap langkah yang perlu dilanjutkan, misalnya akan menentukan titik leleh zat padat. Sebab inilah kita perlu melakukan kalibrasi termometer, dan juga memastikan termometer dalam keadaan baik. Sehingga termometer dapat memberikan hasil yang tepat dan akurat 
(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/26/70/).

V. Alat dan Bahan 
    V.I Alat
  1. Labu erlenmeyer 250 ml
  2. Termometer
  3. Bunsen
  4. Kaki tiga
  5. Stick
  6. Benang
  7. Pipa gelas kapiler
     V.II Bahan 
  1. es 
  2. air
  3. gabus
  4. minyak
  5. naftalen
  6. glukosa
  7. alpha-naftol
  8. asam benzoat
  9. maltosa

VI. Prosedur 
      VI.I Kalibrasi Termometer



      VI.II Penentuan Titik Leleh 



      VI.III Demonstrasi Titik Leleh dengan MPA (Melting Point Apparatus


   Video yang berkaitan dengan percobaan kali ini, bisa dilihat di link berikut:
     https://youtu.be/t8vFW56ZrRI


VII. Pertanyaan 
berikut ini adalah pertanyaan yang berkaitan dengan video diatas:
1. mengapa pipa kapiler yang berisi sampel (naftalen) diikat bersama dengan termometer?

2. mengapa pada saat proses pemanasan, gelas piala (gelas gliserin) perlu ditutup?

3. pada saat pengikatan termometer dan pipa kapiler, mengapa ujung pipa kapiler harus dipastikan sejajar dengan ujung termometer?





Komentar

  1. Saya Paulina Erika Manurung (062) mencoba menjawab pertanyaan no 2 jadi ditutup karena agar antara suhu ruangan dengan suhu yang dipanaskan tidak tercampur dan dapat mempermudah kita untuk mengamati nya

    BalasHapus
  2. Nama Sri Oktika Dhijah Gultom (A1C118085) akan menjawab pertanyaan nomor 3. Ujung termometer harus sejajar dengan pipa kapiler karena akan dapat mempengaruhi tekanan dan tekanan
    tersebut akan mempengaruhi suhu.

    BalasHapus
  3. assalamu'alaikum wr.wb. selamat malam haii isnaini perkenalkan
    saya dara kumalasari
    NIM : A1C118038
    saya akan mencoba menjawab no 1
    karena agar lebih mudah untuk mengamati perubahan yang terjadi, kita akan mengukur titik leleh pada naftalen ketika naftalen telah berubah bentuk ke liquid maka kita dengan mudah mengamati suhu termometer yang terikat. suhu saat naftalen menjadi liquid itulah yang disebut sebagai titik leleh dari naftalen. diikat agar suhu yang terjadi pada ujung termometer sama dengan suhu yang berada pada naftalen.
    sekian dan terimaksih,,,,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

jurnal percobaan 6 ~ Reaksi - reaksi Alkohol dan Fenol

Jurnal Percobaan 5 ~ Reaksi-reaksi Aldehida dan Keton

jurnal percobaan 8 ~ Kromatografi Lapis Tipis dan Kolom